Tuhan sudikah Engkau membuatkan aku tempat di kehidupan yang abadi itu, tempat sekedar untuk aku berteduh dari dinginnya hati yang membeku. Tempat aku berlindung dari panasnya percikan api yang paling api nerakamu. Tempat aku bersembunyi dari jiwaku yang selalu kuajak menjauh dan menjauh dari jalanMu. Akankah ada tempat untukku, Tuhan? Tempat untuk manusia yang tak pernah dekat dengan tempat ibadah. Tempat untuk manusia yang tak pernah kenal sembahyang, yang tak pernah mengangkat tangan untuk berdoa. Tempat untuk manusia seangkuh-angkuhnya manusia. Akankah sampai pada waktunya, masih bisa aku menunduk malu dihadapanMu? Disaat yang lain sibuk berlomba-lomba bersujud dihadapanMu. Atau ketika hambaMu yang lain sibuk menghitung berapa jumlah sedekah dan harta yang harus disumbang untuk yang lebih membutuhkan, aku masih sibuk menangisi diri sendiri. Aku masih memukul-mukul sekaligus meremas-remas kepala, kesal dengan diri sendiri, ketika hambamu yang lain berlalu-lalang pergi ke masjid.