Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2017

Mimpi

Ada yang tumbuh dalam dadaku, sesuatu yang membuatku berdebar ketika mengingatnya, impian-impian itu tumbuh didalam hatiku. Semakin hari skalanya semakin membesar, semakin hari tumbuh dengan ukuran yang tak bisa kuhitung, sampai-sampai aku takut bahwa hatiku tak kuat menampung impian-impianku sendiri. Impianku sederhana saja, pertama yang paling kuingin adalah sesosok lelaki. Lelaki yang bukan cuma menemaniku tidur, bukan untuk menemaniku mabuk, tapi lelaki yang setia disampingku apapun yang terjadi denganku. Lelaki yang rela menghabiskan hari-hari berharganya hanya untuk mengobrol denganku, menemaniku saat aku kesepian dan ketakutan. Aku mau lelaki yang rela mengorbankan waktunya untuk menafkahi-ku, aku sudah cukup muak dengan lelaki yang butuh denganku hanya untuk memuaskan nafsunya. Aku butuh lelaki yang benar benar lelaki, yang membuat keringatnya menjadi pahala, yang membuat lelahnya menjadi ibadah dan yang membuat ucapannya berharga. Aku mau lelaki utuh untuk menjadi suamiku, s

Kelak, Kamu Adalah Orang Yang Paling Kurindukan

Aku tak pernah tau sampai kapan aku terus bisa dekat denganmu, menikmati indah senyummu, dan tentu, tertawa lepas bersamamu. Setiap kali kita bertemu, aku selalu merasa menjadi lebih dekat denganmu, merasa bahwa kamulah manusia yang tepat untuk menemaniku sampai tua nanti. Lalu, aku membayangkan setiap seduhan kopi pagimu diracik olehku, membayangkan setiap akhir pekan, aku dan dirimu menghabiskan pagi pagi yang indah dihalaman rumah, kamu menikmati kopimu dan aku menikmati teh-ku. Kita ngobrol tentang masa lalu kita, menceritakan masa masa pacaran ketika aku dan kamu masih canggung satu sama lain, atau tidak menutup kemungkinan kita malah membicarakan angka dalam jumlah anak yang kita rencanakan. Jika kelak kita ditakdirkan untuk menghabiskan waktu bersama-sama hingga tua nanti, kamu menjadi suami dan aku menjadi istrimu, aku selalu membayangkan betapa indahnya separuh hidupku dihabiskan dengan lelaki yang amat menyenangkan sepertimu, ditambah buah hati yang lucu lucu. Setiap pagi s

Tempat Baru

Aku terpenjara oleh rasaku, mati rasa oleh perasaanku sendiri. Tapi, kamu adalah hal yang bisa membuatku berani menghadapi ke-hambaran ini. Jum'at yang lalu, tepat pukul tujuh malam, telepon genggamku bergetar, ada namamu disana, pertanda panggilan masuk dari lelaki yang membuatku mampu melupakan kesakitan kesakitan yang ada. Dari ceritamu, kamu hampir setiap hari ke klub, bahkan melalui suara manismu diujung telepon kamu bilang sampai kerumah mami untuk menanyakan keberadaanku. Entah ceritamu itu serius dan betul betul sesuatu yang kamu lakukan atau seperti biasa bahwa kamu cuma mau menghiburku. Apapun itu, aku senang mendengarnya, aku tersenyum tak karuan, tak jelas perasaan apa yang sedang kurasakan, aku senang. Senang yang terlalu senang. Lalu kamu bertanya dengan pertanyaan khas darimu yang selalu membuatku bersemangat menjawabnya. "Kenapa harus pindah sih? Aku udah lama banget ngga baca komik sama km". Aku cuma diam, menutupi rapat rapat semangatku agar tak kamu