Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2015

Aku Terjebak!

Aku terjebak Terkunci di ruang hampa Tanpa udara Tanpa mata Tanpa rasa Melihat tak tau kemana Aku terkurung Berkarat oleh perilaku Bait bait terbakar olehku Dan merah ku ubah hitam kelam Ketololan kubuat semakin mendalam Aku malu Malu pada jiwaku Ku beri kebodohan padaku Aku, si aniaya pada diriku Perlahan mati oleh rotasi Kunang kunang sudah pulang Terang dan terangnya kian hilang Aku kembali gelap Tanpa cahaya Tanpa lilin Tanpa harapan Aku kembali ke ruang hampa Mengais nikmat nikmat semu Aku ada dalam kebodohanku Ku robek sendi sendi iman dalam jiwaku Aku mati Terkapar penuh luka Luka hati Luka jiwa Aku pulang, kembali menuju ruang Ruang hampaku yang berantakan

Dibalik Kamu

Nun jauh disana Dibalik riuh tawa juga asikmu Ada aku, meringkuk merindukanmu Menunggu disambangi tawa tawamu Nun jauh disana Dibalik mondar mandirmu Ada aku, usang menunggumu Menunggu sebagai pelampiasanmu Hingga fajar muncul Kau tak kunjung dekatiku Orang udik mengharap balas Iba nian aku lihat diriku Kemana kamu? Kucari hingga pagi Hingga debar harap tak lagi terasa Sekeras inikah menunggu? Remuk redam menunggumu Hingga kulihat samar raut wajah Kau dengan lelaki entah siapa Bergelak tawa diatas perihku Sungguh rusak hati dan harapan Aku pulang, mata berkaca kaca Sejauh datang hanya untuk hancur? Aku pulang, kepalaku menunduk Melihat tawamu dengan entah siapa Selamat tinggal malam Selamat tinggal kamu Pukul dua aku pulang Membawa hati kosong di ruang

Kejujuran Saya Tentang Kamu

Sebagai dua orang yang saling terbelenggu dengan rindu, tentu saya akan melakukan banyak hal ketika ada kesempatan untuk menghabiskan momen bersamamu. Kita bisa seharian keliling kemanapun yang kita suka, denganmu waktu adalah hal menyenangkan yang paling berharga. Saat liburan saya bisa mengajakmu keluar kota. Menikmati udara bukit, jalan yang naik turun, sesekali dengan tanganmu yang menunjuk kesana kemari kita samasama kagum dengan tangan Tuhan yang dengan senang hati menciptakan pemandangan yang membuat mata termanjakan. Selain itu, denganmu saya bisa menenangkan pikiran, hati, dan jiwa yang sedikit galau dengan keadaan. Saya bisa dibuat tak karuan olehmu, dibuat tergila gila oleh ciptaan Tuhan yang amat menarik hati. Denganmu saya belajar. Saya belajar fokus ke makanan tanpa harus sibuk dengan telepon genggam, sesekali ketika saya lupa, kamu bisa saja menegur saya dengan teguran khas perempuan yang amat lembut. Atau ketika ada selembar kata kasar yang tak pantas diucap, kamu men