Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2015

Frau - Mesin Penenun Hujan

Merakit mesin penenun hujan Hingga terjalin, terbentuk awan Semua tentang kebalikan Terlukis, tertulis, tergaris di wajahmu Keputusan yang tak terputuskan Ketika engkau telah tunjukkan Semua tentang kebalikan Kebalikan di antara kita Kau sakiti aku, kau gerami aku, Kau sakiti, gerami, kau benci aku Tetapi esok nanti kau akan tersadar Kau temukan seorang lain yang lebih baik Dan aku kan hilang, ku kan jadi hujan Tapi takkan lama, ku kan jadi awan Merakit mesin penenun hujan Ketika engkau telah tunjukkan Semua tentang kebalikan Kebalikan di antara kita

Perjalanan

Seperti berlari, semua yang ditinggalkan semakin jauh Seperti menghilang, semua yang terlihat perlahan memudar Seperti mendaki, semua menjadi lebih tak terlihat Seperti menyelam, perlahan membuat perahu semakin kelam dipandangan pelupuk mata Aku berlari jauh dari masa kanak kanak, meninggalkan segala tawa paling tulus yang pernah tercipta Beranjak ke tempat tak tau apa, berada pada titik entah dimana Entah apa yang membawaku berada disini Aku telah jauh, jauh berjalan tak pernah kenal dengan arah Seingatku dulu tak se-asing ini Terlalu banyak orang yang datang Terlalu banyak orang yang pergi Dalam perjalanan meraih setiap inchi harapan, meraih setiap kepal keinginan Aku selalu merasa terhambat Selalu merasa perjalanan seolah mempermainkan setiap setapak yang kulalui Perlahan dan perlahan seiring impian yang mulai terang Satu persatu yang pergi kian beranjak datang, silih berganti menggantikan setiap peran Impian, Harapan Untuk setiap lelahku, kau adalah alasan mengapa

Pernahkah kamu?

Pernahkah menjadi lelaki yang selalu merasa kesepian? Pernah kamu menjadi lelaki yang selalu merasa kosong? Menjadi lelaki dengan teman mengelilingi tetapi entah mengapa selalu merasa ada yang kurang, pernah? Pernahkah kamu merasa selalu berjalan sendirian dipekat malam? Ketika dingin menyapa, kamu seakan tak pernah mampu menemukan hangat, bahkan tak menemukan apapun. Pernah? Seakan tak pernah ada manusia yang mampu mendekapmu Pernahkah kamu menjadi manusia paling bimbang disetiap harimu? Menjadi manusia yang memungut canda dan tawa tapi tak pernah tau untuk apa. Pernah? Pernahkah kamu merasa menjadi lelaki paling putus asa dengan segala risau yang selalu disimpan didalam relung hatimu? Pernah? Pernahkah kamu menjadi lelaki yang selalu merasa asing dengan setiap keadaan disekitar? Pernahkah kamu berada pada terang malam dimana hanya kamu yang merasa gelap? Jika kamu pernah, kamu adalah aku. Kamu ingin sekali berlari, tapi sayang yang kamu mampu hanya berjalan mengikuti setia