Percayalah.. Aku tak pernah mampu melihatmu menangis Tak pernah kuat melihatmu terjaga dimalam hari menunggu kepulanganku Aku tak kuasa melihat letihnya, melihat kucuran keringat yang menetes dipipimu Papah.. Maaf, aku selalu belum mampu menjadi benar benar dewasa Maaf, aku selalu gunakan ego untuk menyelesaikan setiap masalah Maaf, kemarin aku marah Maaf pah, aku selalu memandangmu buruk akan masa lalumu Melihatmu tertidur lelap dengan segala perjuanganmu Aku melihatmu berlari Melihatmu jatuh Melihatmu bangun Aku melihatmu dengan kelelahan yang kau emban Untuk anakmu Untuk istrimu Papah.. Aku berlumur dosa kala menulis kata kata ini Malam tadi sudah tentu aku menggoreskan luka dihatimu Tentu saja dengan kebodohanku, aku baru saja membuatmu kecewa Aku tau, aku minta maaf Papah.. Kedewasaan yang kau ajarkan, belum benar benar mampu aku terapkan Aku masih jadi anakmu yang nakal Aku masih seperti dulu, aku masih bodoh oleh tiap tindakan yang kulakukan Maaf pah..