Aku tak pernah menduga jika perkenalan sederhana kita membuat kita menjadi lebih dekat, sangat dekat. Aku tak pernah menduga bahwa kamulah yang ternyata menemaniku kemanapun yang aku mau, tak jarang atau mungkin memang setiap saat menghiburku.
Aku terkejut melihat kita telah melewati cukup banyak fase dan masa dalam perkenalan kita yang berujung pada rasa takut akan kehilangan. Kamu yang sepertinya baru kemarin kutatap, tak kusangka sudah sejauh ini menemaniku berlari. Sudah berapa kilometerkah kita menempuh perjalanan?
Kamu yang tak pernah goyah atau runtuh harapan oleh kabar kabar miring tentangku. Kamu yang tetap setia meski sesuatu yang tak mudah selalu datang dengan rutin. Kamu yang tetap sabar menunggu kabar, tetap sabar menunggu waktu untuk bertemu tak kusangka menjadi perempuan yang paling aktif memberi penghiburan dibawah level setelah ibuku.
Ternyata kamulah, perempuan pengertian yang selama ini ada untukku. Kapanpun. Perempuan yang amat jarang sekali marah untuk hal hal kecil. Perempuan yang tak pernah kudengar dari mulutnya sesuatu yang menyakitiku. Ternyata kamu, perempuan yang selama ini ada bersamaku adalah perempuan yang selama ini kucari dalam sendu.
Aku menghormati perkenalan kita yang diawali rasa canggung untuk memulai. Aku menghormati, sesuatu yang menjadi awal dari segala hal tentangmu. Aku tak akan lupa. Tak akan pernah lupa oleh cara Tuhan mempertemukan kita.
Comments
Post a Comment