Saya mengutuk diri karena ternyata saya adalah anak bapak yang paling mirip dengan bapak. Struktur gigi bapak yang ditemui di gigi saya, gigi bawah bapak yang runcing kanan kiri yang ditemui di gigi bawah saya.
Saya mengutuk diri karena ternyata saya adalah anak bapak yang paling mirip dengan bapak. Emosi tak terkendali bapak, mudah meninggi dan ringan lidah yang juga menjadi bagian dari diri saya dan bertahun-tahun membuat saya mengutuk diri sendiri.
Saya teramat mirip dengan bapak bukan saja pada sifat dan struktur gigi dan emosi dan segala hal tentang bapak, tetapi juga mirip dengan bentuk badan yang bapak punya. Saya terlalu mirip bentuk badan dengan bapak sehingga orang kebingungan membedakan saya dan bapak ketika sama-sama disiram cahaya matahari sore sehingga hanya siluet.
Saya mengutuk diri karena terlalu mirip bapak yang jarang dalam hidupnya memiliki rencana-rencana jangka panjang dan ternyata itu adalah diri saya hari ini. Saya mengutuk diri karena terlampau duplikat dengan bapak yang gampang menangis dan simpati dan itu membuat saya marah karena merasa lemah.
Saya mengutuk diri karena terlampau kagum pada bapak dan terlalu membenci diri sendiri. Saya mengutuk diri karena identik dengan bapak dan itu membuat saya membenci diri sendiri. Saya menyesali bertahun-tahun merasa persis bentuk badan dan emosi dan saya terus mencari-cari perbedaan keduanya antara saya dan bapak dan saya menemukannya.
Bapak tidak pernah mengutuk dirinya sendiri.
Comments
Post a Comment