Skip to main content

Sejarah dibalik perseteruan LIVERPOOL dan Manchester United

Pertemuan kedua kubu biasa disebut "North West Derby". Setiap pertemuan selalu menghadirkan atmosfer yg panas karena hanya kedua klub Inggris inilah yg bersaing ketat dalam koleksi gelar prestisius di tanah Inggris dan Eropa. Gesekan mulai terjadi saat Manchester yg hanya berjarak 50 km dari kota LIVERPOOL membangun sebuah kanal/terusan Manchester Ship Canal pada tahun 1894 yg membuat kapal-kapal perdagangan dapat potong kompas tanpa melewati kota LIVERPOOL. Hal ini membuat perekonomian kota LIVERPOOL yg terkenal dgn kota pelabuhan perlahan lesu. Sejatinya Manchester adalah kota industri terutama kapas dan tekstil. Gesekan semakin meluas ke dunia olahraga terutama sepakbola, bahkan hingga menyentuh ke dunia musik, dimana LIVERPOOL memiliki The Beatles, sebuah band fenomenal yg mampu menempatkan puluhan single di tangga-tangga lagu dunia. Selain The Beatles, LIVERPOOL memiliki band-band top lainnya seperti Gary and The Peacemakers dan Lightning Sheeds. Sedangkan kota Manchester diwakili oleh Stone Roses, New Order, The Smiths, dan Oasis, dan Simply Red. Namun tidak semua band yg berasal dari Manchester adalah penggemar Manchester United karena pentolan Oasis yaitu Liam dan Noel Gallagher adalah fans Manchester City yg kebenciaannya terhadap Manchester United dituangkan dalam lagu "Who's a Fuck are Man Utd ?".

Pertandingan pertama United di stadion Old Traford pada tanggal 19 februari 1910  berakhir petaka bagi United karna pertandingan itu harus dimenangkan oleh tim terbaik yaitu  LIVERPOOL dgn skor 4-3. setelah itu United mengalami masa sulit trophy karena harus puasa selama 41 tahun tanpa sebuah trophypun.
LIVERPOOL mengalami masa kejayaan pada era 70 dan 80 di tangan pelatih legendaris Bill Shankly yg kemudian diteruskan oleh Bob Paisley, Joe Fagan, dan Kenny Dalglish. Torehan 18 gelar Liga Inggris dan 5 gelar Liga Champion Eropa belum mampu dilewati oleh klub manapun di Inggris. Manchester United memulai kejayaan pada era 90 hingga kini di tangan pelatih Sir Alex Ferguson memiliki 18 gelar Liga Inggris dan 3 gelar Liga Champions Eropa. Namun utk gelar FA Cup, Manchester United masih unggul dgn koleksi 11 berbanding 7. Kepindahan Michael Owen ke Manchester United semakin menambah runcing perseteruan.

Tetapi diluar lapangan terjalin hubungan yg baik antara kedua klub. Sir Matt Busby pelatih Manchester United terdahulu adalah mantan pemain Liverpool (1933-1939) dan merupakan sahabat karib Bill Shankly. Saat Gerrard Houllier mengalami serangan jantung di tahun 2001, Sir Alex Ferguson lah pelatih pertama yg menjenguknya di Rumah Sakit.

Perseteruan kedua klub tidak akan pernah mati oleh zaman.
Apapun yg terjadi, bagi saya (penulis) sebagai Liverpudlian sejati beranggapan LIVERPOOL lebih pantas menyandang gelar KING OF ENGLAND, LEGEND OF EUROPE. Only God Above Us !

Comments

Popular posts from this blog

Tapi, Indramayu adalah Romantisme

Dadaku pernah mendesir selagi menyaksikan rusa-rusa diberi makan oleh mereka yang berbahagia di Ranca Upas, di Bandung. Menjaring kabut di Lembang, bercengkrama dengan dingin yang menyapa sampai kulit terdalam. Aku pernah, menikmati ombak lemah-lembut di pantai di Gunung Kidul. Pasir putih dan tebing yang indahnya bukan main. Atau diterjang ombak besar di pantai Trisik, di Jogja. Memetik buah naga di sepanjang pekarangan di dekat pantainya. Menyapa angin pantai yang tiupannya membuat rambut gondrongku tertiup angin kesana-kemari. Menelusuri keraton dan bertukar cerita di salah satu angkringan di dekat alun-alun Kidul. Atau bercengkrama disela-sela belanja di pasar Beringharjo yang khasnya tak pernah lekang oleh waktu. Bersantap nasi kucing dengan lauk beberapa tusuk usus dan sate telor puyuh, dan sejuta keramahan yang tersimpan rapih di sudut-sudut kota. Bandung adalah tempat paling tepat bagi siapapun yang mau menaruh sejuta luka, melupakannya sejenak dan menikmati segala pernak-pe

Gadis Lima Belas Tahun

Lalu, gadis berumur lima belas tahun itu menghampiriku perlahan, sambil melambai manja ia menawarkan: "Dua ratus lima puluh ribu, mas." Aku hanya senyum sekadar senyum. "Umurmu berapa, dek?" "Lima belas tahun, mas." "Bukankah tak baik gadis lima belas tahun di sini?" Lalu, hening sesaat. Sesak dadaku berpikir kalau-kalau ucapanku menyinggung perasaannya. "Hidup tak hanya tentang baik dan buruk, mas. Setidaknya begitu menurut saya."

Bocah Cadel Lampu Merah - Morfem

Ku menghentikan motorku Di lampu merah selatan Jam sebelas di arloji Kurapatkanlah jaketku Dan, berkhayal telah di rumah Seorang bocah lelaki Yang belum lancar bicara Mendekati dengan senyum Dan tangan yang menengadah Sepertinya hanya itu Yang baru sempat diajarkan Oleh Ibunya Ia bermain, besar di trotoar Diterangi, hangat lampu jalan Nyanyi riuh klakson, debu Ia dibuai, caci maki merdu Matahari, warna-warni mesin Mendung siang hari, peluh Bermandi hujan di aspal Malam silih berganti Pasti jumpa dirinya Kini mulai bisa nyanyi Lagu yang sering di TV Walaupun cadel lidahnya Ia bermain besar di trotoar Diterangi hangat lampu jalan Ia dibuai caci maki merdu Matahari, warna-warni mesin Nyanyi riuh klakson, peluh Bermandi hujan di aspal Tampak ibunya bangga Di kejauhan berkipas Sambil nikmati limunnya