Empat tahun yang lalu, mami memberiku peluang untuk hidup yang menurutnya lebih berhak aku dapatkan. Aku tak pernah mengerti apa maksudnya ketika ia bilang bahwa perempuan bisa menjadi harta, menjadi emas, menjadi uang hanya bermodal tubuhnya. Aku terlalu putih untuk kopi yang mami tuangkan, tak bisa kunikmati, hanya kutenggak perlahan lahan sampai aku terbiasa dengan pahitnya. Mami memberiku segalanya. Kost-an yang cukup lebar, lengkap dengan segala apapun yang dibutuhkan, listrik, TV, AC, kasur yang empuk, bersih dan macam macam barang yang sudah tertata rapih ketika aku menempati kamar kost mami yang diberikan kepadaku. Aku seperti dibawa terbang, semua yang kubutuhkan langsung dibawakan, dihadirkan cuma untuk menyenangkanku. Mami, sampai hari ini aku pergi dari rumahnya secara baik baik, tak pernah aku merasa tak enak hati karena kata katanya, karena perbuatannya. Mami, meskipun pekerjaannya tak baik, meskipun yang ia lakukan sama sekali tak boleh ditiru oleh siapapun, tapi seben