Skip to main content

Kita Semua adalah Angka

Kita adalah seberapa besar gajimu perbulan
Kita adalah seberapa tinggi badanmu yang diukur dalam satuan inci
Kita adalah berapa usiamu dihitung dari nol tahun
Kita adalah berapa barang bagus yang dipunya
Kita semua adalah angka yang berjalan

Kita adalah seberapa besar Indeks Prestasi Per-semester dirangkum dalam Indeks Prestasi Kumulatif
Kita adalah seberapa besar uang jajanmu perbulan
Kita adalah seberapa besar hutang dan presentase penagih dalam sebulan
Kita adalah angka yang berjalan

Kita adalah seberapa besar tempat tinggal yang dipakai tidur
Kita adalah berapa harga pakaianmu dikali gaya hidupmu yang membuat orang menyembahmu
Kita adalah seberapa besar imanmu, yang tahan melihat orang makan di bulan ramadhan
Kita adalah seberapa tebal imanmu melihat manusia dengan agamanya yang lain beribadah
Kita adalah angka yang dikali sana-sini, ditambah ini-itu dan berjalan

Kita adalah semangkuk kematian di depan mata
Kita adalah tentang jumlah korban yang darahnya mengotori martil Rio Martil
Kita adalah jumlah suara dalam pemilu dan jumlah kemiskinan yang tampaknya lebih menarik dilihat angka jumlahnya ketimbang menilik yang mengalami
Kita adalah jumlah tagihan listrik pertiga bulan
Kita adalah angka yang menghitung angka dan berjalan

Kita adalah seberapa banyak jumlah uang di akun investasi di reksadana di saham di mulut-mulut yang butuh makan
Kita adalah seberapa besar menyisihkan uang jajan untuk biaya pendidikan ditambah biaya bayar kos perbulan ditambah jatah empat puluh ribu menonton film perminggu
Kita adalah yang dengan angka terus bergerak, kita semua adalah angka yang terus berjalan

Comments

Popular posts from this blog

Gadis Lima Belas Tahun

Lalu, gadis berumur lima belas tahun itu menghampiriku perlahan, sambil melambai manja ia menawarkan: "Dua ratus lima puluh ribu, mas." Aku hanya senyum sekadar senyum. "Umurmu berapa, dek?" "Lima belas tahun, mas." "Bukankah tak baik gadis lima belas tahun di sini?" Lalu, hening sesaat. Sesak dadaku berpikir kalau-kalau ucapanku menyinggung perasaannya. "Hidup tak hanya tentang baik dan buruk, mas. Setidaknya begitu menurut saya."

Tapi, Indramayu adalah Romantisme

Dadaku pernah mendesir selagi menyaksikan rusa-rusa diberi makan oleh mereka yang berbahagia di Ranca Upas, di Bandung. Menjaring kabut di Lembang, bercengkrama dengan dingin yang menyapa sampai kulit terdalam. Aku pernah, menikmati ombak lemah-lembut di pantai di Gunung Kidul. Pasir putih dan tebing yang indahnya bukan main. Atau diterjang ombak besar di pantai Trisik, di Jogja. Memetik buah naga di sepanjang pekarangan di dekat pantainya. Menyapa angin pantai yang tiupannya membuat rambut gondrongku tertiup angin kesana-kemari. Menelusuri keraton dan bertukar cerita di salah satu angkringan di dekat alun-alun Kidul. Atau bercengkrama disela-sela belanja di pasar Beringharjo yang khasnya tak pernah lekang oleh waktu. Bersantap nasi kucing dengan lauk beberapa tusuk usus dan sate telor puyuh, dan sejuta keramahan yang tersimpan rapih di sudut-sudut kota. Bandung adalah tempat paling tepat bagi siapapun yang mau menaruh sejuta luka, melupakannya sejenak dan menikmati segala pernak-pe

Bocah Cadel Lampu Merah - Morfem

Ku menghentikan motorku Di lampu merah selatan Jam sebelas di arloji Kurapatkanlah jaketku Dan, berkhayal telah di rumah Seorang bocah lelaki Yang belum lancar bicara Mendekati dengan senyum Dan tangan yang menengadah Sepertinya hanya itu Yang baru sempat diajarkan Oleh Ibunya Ia bermain, besar di trotoar Diterangi, hangat lampu jalan Nyanyi riuh klakson, debu Ia dibuai, caci maki merdu Matahari, warna-warni mesin Mendung siang hari, peluh Bermandi hujan di aspal Malam silih berganti Pasti jumpa dirinya Kini mulai bisa nyanyi Lagu yang sering di TV Walaupun cadel lidahnya Ia bermain besar di trotoar Diterangi hangat lampu jalan Ia dibuai caci maki merdu Matahari, warna-warni mesin Nyanyi riuh klakson, peluh Bermandi hujan di aspal Tampak ibunya bangga Di kejauhan berkipas Sambil nikmati limunnya